6 Tips Sukes Wawancara
Ketika Anda sukes dengan surat lamaran, CV dan menerima panggilan wawancara, ada hal lain yang mesti Anda persiapkan yaitu bagaimana agar sesi wawancara ini berlangsung dengan sukses. Sehingga Anda semakin dekat dengan gol Anda diterima bekerja. Lantas apa saja?
- Pencarian Informasi Mengenai Perusahaan dan Siapa yang Mewawancara Anda
Sebaik-baiknya proses pelamaran adalah mengetahui biografi perusahaan yang Anda lamar. Namun ketika Anda sudah sampai di tahap wawancara yang semestinya Anda lakukan adalah mencari tahu seperti apa orang yang bakal mewawancarai Anda.
- Perkirakan Pertanyaan Apa yang Akan ditanyakan dan Jawaban yang Akan Anda Berikan
Salah satu kunci wawancara yang sukses adalah mempersiapkan diri dari pertanyaan-pertanyaan yang ajaib. Kunci dari semuanya adalah kontrol diri saat memberikan jawaban. Gol Anda adalah mempersiapkan jawaban detail, fokus dan spesifik pada jawaban. Tidak mengada-ada dan jangan lupa senyuman.
- Berpakaianlah Seperti Orang Sukses
Karena sebuah “kebohongan” kalau orang melihat dari dalamnya. Manusia melihat dari bungkusan luar sebelum tahu dalamnya. Jadi yang Anda harus lakukan adalah memenuhi keinginan mata mereka supaya mereka tertarik untuk melihat isi di dalam Anda.
- Datang Tepat Waktu Kalau Bisa 30 Menit Lebih Dulu
Tidak ada kata maaf untuk Anda bila datang terlambat. Ini bukan persoalan mengatur detak jantung Anda supaya tidak terlalu deg-degan. Tetapi jadikan waktu yang terluang menjadi momen dimana Anda melakukan observasi terhadap calon tempat Anda bekerja.
- Berikan Kesan Pertama yang Baik
Sopan dan memberikan salam hangat kepada siapapun yang Anda temui. Anda tidak tahukan kalau selanjutnya mereka akan menjadi rekan kerja. Terkadang perusahaan ingin tahu bagaimana cara Anda memperlakukan orang-orang yang pertama kali Anda temui dan ini menjadi penilaian tersendiri. Berikan kesan yang baik dengan caa berpakaian, datang tepat waktu, postur berdiri, senyum dan kontak mata.
- Jadilah Orang yang Otentik
Salah satu kunci sukses lain mendapatkan respons yang berkualitas dari pewawacara adalah dengan memberikan pengalaman wawancara yang nggak biasa. Tunjukkan kalau Anda berbeda dari yang lain. Anda orang yang otentik sehingga kehilangan besar kalau perusahaan tidak merekrut Anda.
5 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Wawancara
Ingin wawancara Anda berlangsung sukses dan mendatangkan hasil yang diinginkan ikuti petunjuk ini. Hal pertama adalah Anda harus tahu poin-poin yang wajib Anda lakukan, seperti:
- Datang tepat waktu sebelum waktu yang dijanjikan. Hanya keberuntungan kecil yang membuat pewawancara mau mempertimbangkan calon karyawan yang datang terlambat. Dan sebaiknya Anda tidak mencoba keberuntungan kecil tersebut. Karena masa depan Anda bukan untuk coba-coba.
- Sapalah si pewawancara dengan nama depannnya. Sebuah penelitian pernah mengatakan hampir rata-rata orang merasa diapresiasi bila dipanggil dengan nama pertamanya.
- Tunggu sampai Anda dipersilahkan duduk baru Anda duduk. Duduklah dengan postur tegak dan siaga. Jadilah pendengar yang baik dan pembicara yang baik juga. Dan jangan lupa…tersenyum.
- Jagalah kontak mata terutama saat Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara. Memandang orang lain saat berbicara menunjukkan kesungguhan, atensi dan rasa percaya diri.
- Ikuti arahan si pewawancara tetapi cobalah supaya mereka mendeskripsikan job desk dari posisi yang Anda lamar supaya Anda bisa menyamakannya dengan apa yang Anda miliki.
Kemudian poin-poin yang tidak boleh Anda lakukan, seperti:
- Menjawab setiap pertanyaan dengan jawaban pendek seperti, “ya” dan “tidak”. Usahakan setiap pertanyaan yang diajukan dijawab dengan menghubungkan potensi yang Anda miliki berkaitan dengan posisi tersebut.
- Jangan berbohong. Selalu menjawab pertanyaan dengan kejujuran.
- Memberikan komentar tidak baik berkaitan dengan perusahaan sebelumnya ataupun mantan atasan. Sejelek-jeleknya perusahaan yang lama, anggaplah itu sebagai masa lalu. Tutup buku saja!
- Menjawab segala-sesuatu dengan berlebihan. Terutama saat perbincangan membahas situasi ekonomi dan politik. Lalu Anda terpancing untuk memberikan jawaban yang personal emotional.
- Menunjukkan kalau Anda tidak senang dengan sesi wawancara ini dengan mendadak pasif atau raut wajah yang menunjukkan perasaan tidak suka.
- Menanyakan mengenai gaji, bonus ataupun cuti di wawancara pertama. Kecuali kalau Anda sudah positif diterima bekerja di perusahaan tersebut. Pun, sebelumnya Anda patut mengetahui perkiraan gaji di posisi dan level yang Anda lamar.
Bagaimana Melakukan Perekrutan yang Efisien
Seringkali persoalan perekrutan yang efisien menjadi problem yang tidak selesai-selesai. Banyak perusahaan menganggap durasi yang panjang serta proses yang padat dengan banyaknya tahapan adalah kunci perekrutan yang baik. Padahal pemahaman itu salah sama sekali.
Anda tidak bisa selamanya mengharapkan mendapatkan hasil yang baik dengan proses yang panjang dan terlalu sistematis dan mengarah ke prosedural. Apalagi kalau Anda bekerja di industri kreatif dimana tim yang ingin Anda rekrut berisi anak-anak muda. Anda mau mengharapkan semua struktural? Bisa-bisa jika itu yang Anda lakukan tenaga ahli yang Anda dapatkan hanyalah orang-orang “lama”, padahal Anda membutuhkan orang-orang dengan jiwa “baru” dan ide-ide yang spektakuler.
Karenanya sebelum melakukan perekrutan Anda harus tahu dulu target sasaran Anda siapa saja. Jangan sampai Anda salah melakukan perencanaan sehingga yang terjadi adalah membuang-buang waktu, tenaga dan dana saja.
Kemudian langkah selanjutnya yang sebaiknya Anda tempuh adalah apakah tenaga ahli ini dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu atau Anda mencari pekerja tetap? Tentunya ini pertimbangan yang patut menjadi acuan jangan sampai Anda salah menetapkan langkah kebutuhannya mencari tenaga permanen ternyata yang Anda rekrut adalah freelance.
Untuk menghemat waktu—dan tentunya setiap perusahaan ditekankan untuk bekerja seefisien mungkin ‘kan? Makanya tidak perlulah berbelat-belit dengan menetapkan prosedur yang ribet saat perekrutan. Minimalisasikan setiap tahapan sehingga bukan hanya Anda saja yang merasa proses ini taktis tapi juga calon karyawan. Karena pada dasarnya calon karyawan juga manusia biasa kan? Sama seperti Anda. Prosedur yang ribet dan memusingkan hanya akan menyita waktu.
Jangan sampai juga Anda berpikiran prosedur yang ribet menunjukkan kejayaan perusahaan tempat Anda bekerja. Tentu saja itu tidak sama sekali. Kalau Anda ingin menunjukkan kalau perusahaan Anda adalah perusahaan andalan, masa depan, kekinian dengan menetapkan prosedur yang singkat, praktis, tidak jadul adalah langkah yang paling sempurna.
Di era teknologi zaman sekarang, dimana semua orang melamar secara online dan Anda mau menggunakan cara-cara lama lagi dalam perusahaan? Itu artinya Anda tidak siap berada di zaman baru!
4 Hal Ini Menunjukkan Anda Subjektif Sebagai HRD
Sulit rasanya untuk tidak bersikap dan bertindak subjektif. Apalagi secara kemanusiaan, manusia memang senang melihat orang dari kulit luarnya saja ataupun hal-hal yang dekat dengannya secara personal. Padahal kalau mengingat posisi Anda sebagai HRD, yang seharusnya Anda lakukan adalah menilai orang dari hal-hal yang Anda senangi saja. Berikut ada 5 hal yang senantiasa Anda waspadai dan sadari, ketika melakukan 5 poin ini menandakan Anda sudah bersikap subjektif!
- Anda Menilai Calon Karyawan Berdasarkan Kesamaan Hobi dengan Anda
Sangat tidak masuk akal kalau Anda menilai calon karyawan berdasarkan kesamaan hobi dengan Anda. Misalnya Anda memberikan dia nilai lebih karena dia ternyata teman satu gym Anda. Okelah kalau Anda dan dia ada di gym yang sama. Tapi Anda tetap harus menilai dia berdasarkan kriteria dia dalam bekerja.
- Ternyata Dulu Dia Kompetitor Anda
Bukan tak mungkin Anda bertemu dengan calon karyawan yang pernah berada dalam satu perekrutan dengan Anda. Dan Anda merasa dia akan mengganggu karier Anda di perusahaan sekarang karena kemampuan yang dia miliki. Wah, kalau ini yang Anda lakukan sama saja Anda berpikiran culas. Kalau Anda beranggapan perusahaan tidak akan tahu dengan apa yang Anda lakukan, yakinlah cepat atau lambat perusahan akan tahu apa yang Anda lakukan tersebut.
- Hal-hal yang Sangat Fisik
Misalnya nih Anda tidak suka dengan orang yang berpostur pendek atau penampilan fisiknya terlalu atraktif sehingga Anda merasa tersaingi. Ini membuat Anda enggan untuk melakukan perekrutan lebih lanjut. Bila ini yang Anda lakukan itu artinya Anda sudah memberikan penilaian yang sangat-sangat tidak relevan dengan hal-hal yang berhubungan dengan job desk si calon karyawan.
- Pertanyaan-pertanyaan yang Tidak Relevan Menjadi Pertimbangan Anda Untuk Merekrutnya
Terkadang dalam sesi wawancara kerap kali sebagai HRD melakukan pertanyaan-pertanyaan ice breaking tapi ternyata jawaban-jawaban pertanyaan ice breaking tersebut tidak memuaskan Anda. Lantas Anda menjadikan penilaian untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal ini sangat tidak relevan sebagai acuan kriteria penilaian.
Kebiasaan Sepele yang Bisa Merusak Karir
Tanpa Anda sadari, kebiasaan-kebiasaan sepele yang Anda lakukan dapat merusak perjalanan karier yang sedang Anda titi sekarang ini. kebiasaan apa sajakah yang bisa menghancurkan karier Anda?
- Datang Telat
Tidak hanya mendapat tatapan sinis dari atasan, kebiasaan datang telat dapat membuat Anda terlambat menyelesaikan pekerjaan. Apalagi kalau di pagi hari biasanya ada meeting yang mengharuskan Anda hadir. Ini bisa menambah citra buruk buat Anda dengan datang telat.
- Seiring Izin
Sering izin dengan aneka alasan—asal Anda tahu, atasan memiliki radar yang tahu kalau Anda bohong atau tidak. Membuat variasi alasan untuk sekadar izin hanya akan semakin menambah citra negatif pada diri Anda.
- Sering Sakit
Nah, sering sakit pun akan membuat atasan berpikir Anda penyakitan dan akan merugikan produktivitas perusahaan. Cobalah sadari apakah ada perusahaan yang mau karyawannya sakir terus? Selain itu atasan akan menganggap Anda hanya sekadar cari-cari alasan saja supaya tak masuk kerja.
Bukan hanya memberi respon negatif dari atasan tetapi juga rekan-rekan kerja. Kalau Anda sering tak masuk yang menggantikan tugas Anda kan teman-teman lain. Tentu saja hobi tak masuk Anda akan merepotkan bagi yang lain.
- Cuti Tak Tepat Waktu
Kebiasaan mengambil cuti tanpa melihat jadwal acara di akntor juga berbahaya bagi karier Anda. Bayangkan bagaimana tanggapan atasan saat Anda cuti di perayaan ulang tahun kantor ataupun acara rutin tahunan/bulanan kantor. Intinya ketika mengajukan cuti Anda harus melihat dulu ada acara apakah di masa dimana Anda cuti, jangan sampai kepergian Anda menyusahkan orang lain.
- Mangkir Dari Tugas
Sering menolak tugas, tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, sering salah dalam menyelesaikan tugas akan menurunkan kredibilitas Anda. Jangan heran kalau atasan akan ragu memberikan tanggung-jawab lebih kepada Anda. Pun rekan kerja enggan untuk bekerja sama bila sikap Anda selalu demikian.
- Sering Menyanggah
Sering menyanggah atasan, rekan kerja bisa berakibat buruk pada karier. Orang-orang akan menganggap Anda tidak bisa ditegur dan tak mau menerima kritik. Bila kebiasaan ini Anda teruskan jangan harap karier bakal panjang di kantor yang sekarang.
Sudah Saatnya Pindah
Jangan terlalu lama stuck di satu perusahaan terlalu lama. Apalagi jika Anda sudah tidak menemukan apa yang Anda cari lagi di perusahaan tersebut. Bertahan tidak selamanya baik juga kok. Jangan memaksakan diri berada dalam lingkungan yang tidak memberikan kontribusi pada perkembangan karier Anda.
- Stuck di Satu Posisi
Jika Anda belum juga mendapatkan promosi kenaikan jabatan padahal Anda sudah lebih dari tiga tahun bergabung pada perusahaan tersebut, sudah saatnya Anda memikirkan peluang lain di di luar sana, tempat Anda bisa lebih dihargai dan memaksimalkan potensi diri.
- Tidak Ada Tantangan
Bukan artinya Anda bekerja selalu mencari tantangan tetapi sejatinya kalaupun Anda stuck di posisi yang sama setidaknya Anda mendapat penambahan pengalaman-pengalaman baru. Jika ternyata Anda tidak mendapat pengalaman baru hanya melakoni pekerjaan itu-itu saja, Anda hanya akan membuat otak Anda malas berpikir dan ini tidak baik untuk karier Anda. Bila ada peluang lain segera ambil tak perlu menunggu lama.
- Lingkungan Tak Kondusif
Mau tak mau lingkungan juga dapat memengaruhi kinerja Anda. Bagaimana dengan lingkungan kantor, apakah Anda masih nyaman bekerja lebih lama dengan lingkungan demikian. Coba Anda list hal-hal yang Anda sukai dari lingkungan tempat Anda bekerja. Jika list kesukaan Anda masih banyak, tidak ada salahnya Anda bertahan sembari melihat perkembangan lebih lanjut. Jika tidak segera angkut barang-barang Anda dari kantor.
- Bos yang Tak Mengayomi
Bagaimana Anda mau meningkatkan performa kerja kalau Anda dibawahi oleh atasan yang tak kompeten? Sebenarnya masih ada pertimbangan untuk tetap bertahan. Seandainya minus dari perusahaan tersebut hanyalah atasan yang tak kompeten. Namun jika itu adalah sederet alasan yang menguatkan Anda untuk pindah kerja, ya pindah saja.
- Gaji Tak Kunjung Naik
Anda bukan tenaga sukarelawan sehingga dengan sukarela bekerja tanpa menerima gaji yang pantas untuk Anda terima. Terkadang ada perusahaan yang sengaja menahan kenaikan gaji karyawannya karena menyangka si karyawan hanya mengandalkan perusahaan tersebut saja. Sebaiknya carilah perusahaan lain yang bisa menghargai Anda dengan lebih baik lagi.
Lowongan Terkait
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Kontrak
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Rahasia Wawancara HRD
Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui berkaitan dengan HRD dan caranya mewawancarai Anda. Ketika Anda berhadapan dengan seorang HRD tidak semata Anda sedang berhadapan dengan perantara antara Anda dan perusahaan melainkan orang yang memang secara khusus bertugas untuk mengetes kelayakan Anda untuk bergabung di perusahaan tersebut.
- Menyudutkan
Jangan heran kalau atmosfernya terasa menyudutkan, karena memang HRD bertugas untuk memeriksa Anda sedetail mungkin. Makanya terkadang ada pertanyaan yang seakan-akan apapun jawaban yang diberikan kepada Anda serba salah.
Maka sikap yang perlu Anda lakukan adalah tetaplah menjawab sesuai porsi Anda. Bersikap jujur dan jangan berusaha memikat HRD, karena bila itu Anda lakukan Anda sudah melakukan kemunduran satu langkah.
- Ruangan Sempit
Anda pasti pernah mengalami wawancara di ruangan sempit dengan suhu dingin kemudian HRD duduk di hadapan Anda dengan posisi meja di antara Anda dan si HRD. Memang, tempat dimana wawancara dilangsungkan sengaja di setting supaya “menekan” psikis Anda.
Untuk mengukur sejauh mana Anda bisa menjawab dengan tepat saat berada dalam kondisi tertekan. Sikap yang semestinya Anda lakukan adalah tetap berkonsentrasi dan menjaga mood Anda berada di jalurnya supaya berkemampuan menjawab apa yang ditanyakan oleh HRD.
- Melantur
Terkadang Anda merasa apa yang ditanyakan oleh HRD sedikit melantur, misalnya mengenai keluarga, hobi, makan apa tadi, naik apa tadi dll. Jangan terkecoh kalau ini hanya sekadar basa-basi. Lagi-lagi HRD ingin menguji emosi Anda dan kestabilan Anda dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan olehnya.
Makanya jangan sampai Anda lengah sehingga menjawab seadanya saja. Tetaplah fokus dan serius dalam menjawab setiap pertanyaan HRD. Anda harus bisa juga membaca situasi apakah HRD sedang bercanda atau memang serius mengajukan pertanyaan.
- Alasan Bergabung
Terkadang HRD suka menanyakan alasan Anda bergabung kemudian membandingkan pekerjaan Anda yang lama dan sedikit “merendahkan” perusahaannya sendiri dengan menanyakan kenapa Anda mau melamar ke perusahaannya. Lalu menjatuhkan mood Anda dengan menjelaskan betapa beratnya tantangan bekerja di perusahaannya.
Lowongan Terkait
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Kontrak
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Tips Menghadapi Wawancara Via Telepon
Bukan tak mungkin suatu saat Anda akan menghadapi wawancara kerja via telepon. Biasanya ada beberapa penyebab sehingga wawancara jarak jauh ini dilaksanakan. Antara lain karena memang tidak adanya kesesuaian jadwal, Anda dan user berada di kota yang berbeda dan bisa juga karena waktu yang mendesak sehingga segala usaha dilakukan.
Bila berada pada kondisi yang demikian, mau tak mau wawancara via telepon pun dilakoni. Lantas apa yang perlu Anda persiapkan agar wawancara dapat berjalan dengan baik, meski hanya via suara?
- Perhatikan Waktu
Anda perlu memastikan waktu kapan tepatnya wawancara dilangsungkan. Tidak hanya soal hari saja tetapi jamnya yang terutama. Mengingat wawancara dilakukan via telepon, sebaiknya Anda menyediakan waktu lebih cepat. Misalnya, kalau janji wawancaranya jam satu siang, Anda harus mempersiapkan diri sejak jam setengah satu.
- Pastikan Tenang
Pastikan lokasi tempat dimana Anda berada adalah tempat yang tenang, jauh dari kebisingan. Jangan memilih mall ataupun café. Kalaupun memang Anda sedang berada di luar rumah dan berada di public area, minimalisir tempat dengan nuansa hectic. Ini hanya akan mengganggu jalannya wawancara Anda.
- Sinyal
Kemudian yang tak kalah penting, jangan sampai wawancara Anda terganggu karena gangguan sinyal. Misalnya Anda berada di basement ataupun ruang parkir yang sama sekali ataupun susah sinyalnya. Tentu saja ini akan menyulitkan Anda. Percakapan akan berlangsung tersendat, bisa-bisa apa yang ingin Anda sampaikan tidak tersampaikan dengan baik kepada user.
- Tetap Serius
Walaupun wawancara dilakukan tanpa tatap muka, hendaknya Anda tetap serius menjalani wawancara ini. Salah satu bentuk keseriusan Anda dinilai dari persiapan yang matang dan tidak ada salahnya Anda berpakaian rapi selayaknya Anda datang dan bertemu langsung dengan orangnya.
- Perhatikan Intonasi Suara
Anda harus lebih peka mengatur intonasi suara Anda. Dalam kondisi ini user tidak bisa melihat Anda secara langsung sehingga satu-satunya cara buat Anda meyakinkannya adalah dengan menjaga kemantapan intonasi suara serta jawaban-jawaban cerdas namun tidak diutarakan secara berlebihan.
Lowongan Terkait
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Kontrak
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Wajib Anda Tanya Saat Wawancara
Dalam proses wawancara tidak hanya perusahaan saja yang memiliki hak untuk bertanya, Anda juga memiliki hak yang sama untuk melakukan pertanyaan. Asal tentu saja Anda mengajukannya dengan sopan dan sesuai dengan norma-norma yang ada.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda tanyakan kepada perusahaan, bila perusahaan tidak menyebutkan ataupun menyampaikannya kepada Anda.
- Job Desk
Sangat penting buat Anda menanyakan hal demikian supaya tidak ada kesalahpahaman yang dapat merugikan tidak hanya Anda tetapi perusahaan itu sendiri. Job desk sudah selayaknya dengan jelas disampaikan oleh perusahaan. Supaya Anda dapat membandingkan apakah apa yang Anda terima sudah sesuai dengan apa yang Anda kerjakan atau tidak.
- Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan pun harus jelas Anda ketahui dengan pasti. Jangan sampai terjadi dualitas pemahaman. Setiap perusahaan memiliki peraturan yang berbeda-beda—walaupun misalnya berada di bidang yang sama. Ada aturan mengenai busana, jam pulang kantor, sampai hal sederhana seperti adanya pelarangan hubungan asmara sesama rekan kantor. Ini harus diperhatikan dengan jelas.
- Kenaikan Gaji
Bukan dalam arti Anda mata duitan, tentu saja ini menjadi bagian dari hak yang patut diketahui oleh calon karyawan. Perihal kenaikan gaji setiap perusahaan berbeda-beda. Ada yang pertiga bulan, per enam bulan bahkan ada yang setahun sekali tapi ada juga kenaikan dihitung dari prestasi. Beberapa hal ini hendaknya menjadi poin yang harus Anda ketahui jangan sampai menyesal belakangan.
- Budaya Kantor
Tidak ada salahnya Anda menanyakan mengenai budaya ataupun kebiasaan di kantor. Tentu saja setiap perusahaan memiliki aturan serta kebiasaannya tersendiri yang selayaknya dimengerti pun dipahami oleh calon karyawan. Dengan mengetahui budaya kantor tersebut, calon karyawan bisa menimbang apakah situasi demikian baik untuknya. Ataupun mempersiapkan diri sehingga tidak terjadi gegar budaya kelak.
- Kabar Selanjutnya
Janganlah telalu jual mahal untuk menahan diri tidak menanyakan kapan sekiranya perusahaan memberikan kabar kepada Anda. Jangan sampai terlalu lama menanti dan rasa percaya diri yang luar biasa membuat Anda terus menunggu dan menunggu sehingga melewatkan kesempatan lain.
Lowongan Terkait
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Kontrak
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Cepat Dapat Setelah Lulus Kuliah
Semua fresh graduate pasti mendambakan cepat dapat kerja untuk segera meniti karier menuju cita-cita. Bila sudah memiliki tujuan dalam hidup—sesuatu yang ingin digapai, sudah semestinya memiliki rencana yang jelas untuk meraihnya.
- Cari Sedini Mungkin
Kalau Anda mencari kerja saat ijazah sudah di tangan, Anda ketinggalan beberapa langkah dari yang lainnya. Makanya sebelum benar-benar menuntaskan masa kuliah di kampus, ada baiknya Anda mulai hunting pekerjaan, kira-kira mana perusahaan yang mau menerima karyawan fresh graduate.
- Sumber Informasi
Sumber informasi lowongan bisa diperoleh dari mana saja. Jangan membatasi, informasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari seseorang yang tidak Anda duga sebelumnya. Rajinlah bertanya kepada senior ataupun organisasi/lingkungan tempat Anda biasa bergaul.
- Kualifikasi Tambahan
Sangat baik kalau Anda memiliki kualifikasi tambahan untuk menambah plus Anda di mata perusahaan. Makanya, saat kuliah jangan hanya terpaku pada pelajaran yang diberikan kampus saja tetapi juga mencari pergaulan di luar, supaya pengetahuan tidak terbatas pada dunia kampus saja.
- Pemilih
Jangan terlalu menjadi orang yang pemilih di awal karier Anda. Selagi masih bersinggungan atupun berkaitan dengan apa yang Anda sukai kerjakan saja terlebih dahulu. Jangan menunggu pekerjaan impian itu datang, membuat Anda terkatung-katung tak jelas. Sembari menanti Anda bisa mencoba peruntungan yang lain sebelum akhirnya Anda nyangkut di karier yang dicari.
- Manfaatkan Pertemanan
Ini saatnya Anda memanfaatkan link pertemanan yang sudah Anda bangun selama empat tahun kuliah. Jangan tahunya cuma senang-senang saja, sudah seharusnya Anda memanfaatkan pertemanan Anda untuk sesuatu yang jelas di dalam hidup Anda. Apalagi kalau bukan karier.
- Bekerja di Kampus
Tidak ada salahnya untuk mengisi kekosongan Anda tetap aktif di kegiatan kampus. Siapa tahu, dosen Anda tertarik untuk mengajak Anda bekerja di sebuah proyek, menjadi staf pengajar menggantikannya ataupun asisten dosen. Ada banyak peluang di kampus yang bila Anda jeli, besar kemungkinan akan menguntungkan Anda.
Lowongan Terkait
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Kontrak
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : Sarjana / S1
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : Negotiable
Gaji : Negotiable
-
Pendidikan : SMA/SMK/STM
Tipe : Full Time
Gaji : 2 Juta - 5 Juta
Gaji : 2 Juta - 5 Juta