4 Hal Ini Menunjukkan Anda Subjektif Sebagai HRD

Sulit rasanya untuk tidak bersikap dan bertindak subjektif. Apalagi secara kemanusiaan, manusia memang senang melihat orang dari kulit luarnya saja ataupun hal-hal yang dekat dengannya secara personal. Padahal kalau mengingat posisi Anda sebagai HRD, yang seharusnya Anda lakukan adalah menilai orang dari hal-hal yang Anda senangi saja. Berikut ada 5 hal yang senantiasa Anda waspadai dan sadari, ketika melakukan 5 poin ini menandakan Anda sudah bersikap subjektif!

  1. Anda Menilai Calon Karyawan Berdasarkan Kesamaan Hobi dengan Anda

Sangat tidak masuk akal kalau Anda menilai calon karyawan berdasarkan kesamaan hobi dengan Anda. Misalnya Anda memberikan dia nilai lebih karena dia ternyata teman satu gym Anda. Okelah kalau Anda dan dia ada di gym yang sama. Tapi Anda tetap harus menilai dia berdasarkan kriteria dia dalam bekerja.

  1. Ternyata Dulu Dia Kompetitor Anda

Bukan tak mungkin Anda bertemu dengan calon karyawan yang pernah berada dalam satu perekrutan dengan Anda. Dan Anda merasa dia akan mengganggu karier Anda di perusahaan sekarang karena kemampuan yang dia miliki. Wah, kalau ini yang Anda lakukan sama saja Anda berpikiran culas. Kalau Anda beranggapan perusahaan tidak akan tahu dengan apa yang Anda lakukan, yakinlah cepat atau lambat perusahan akan tahu apa yang Anda lakukan tersebut.

  1. Hal-hal yang Sangat Fisik

Misalnya nih Anda tidak suka dengan orang yang berpostur pendek atau penampilan fisiknya terlalu atraktif sehingga Anda merasa tersaingi. Ini membuat Anda enggan untuk melakukan perekrutan lebih lanjut. Bila ini yang Anda lakukan itu artinya Anda sudah memberikan penilaian yang sangat-sangat tidak relevan dengan hal-hal yang berhubungan dengan job desk si calon karyawan.

  1. Pertanyaan-pertanyaan yang Tidak Relevan Menjadi Pertimbangan Anda Untuk Merekrutnya

Terkadang dalam sesi wawancara kerap kali sebagai HRD melakukan pertanyaan-pertanyaan ice breaking tapi ternyata jawaban-jawaban pertanyaan ice breaking tersebut tidak memuaskan Anda. Lantas Anda menjadikan penilaian untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal ini sangat tidak relevan sebagai acuan kriteria penilaian.