Informasi lowongan pekerjaan bisa diperoleh dari mana saja termasuk informasi teman. Ini adalah salah satu keuntungan kalau Anda memiliki link yang luas serta menjaga pertemanan dengan jaringan Anda tersebut.
Meski demikian jangan sampai Anda menjadikan keuntungan seperti sebagai suatu hal yang membuat Anda bisa bertindak sesuka hati. Anda beranggapan, ah ini temannya teman Anda sehingga gampanglah tidak perlu serius-serius amat saat wawancara. Salah jika Anda berpikiran demikian! Berikut aturan kalau Anda mendapat informasi pekerjaan dari teman!
- Profesional
Anda tetap wajib berlaku profesional saat berada pada sesi wawancara. Tetap seyogianya memanggil si pewawancara dengan panggilan bapak/ibu. Walaupun misalnya si pewawancara menyebutkan nama teman Anda tersebut sebagai pemberi referensi mengenai Anda. Jangan mengubah percakapan lebih santai—bahkan ketika dia melakukannya.
- Jangan Mempermalukan
Secara Anda dibawa oleh si teman tersebut. sudah menjadi kewajiban pasti buat Anda untuk menjaga nama baik si teman. Bagaimanapun pastinya teman tersebut tidak sekadar coba-coba ketika memberi nama Anda kepada bagian HRD. Dia memberikan namanya sebagai jaminan. Makanya setidaknya tunjukkan kalau Anda memang memiliki kualitas sehingga dijadikan sebagai seseorang yang layak untuk “diuji”. Bukan sekadar modal pertemanan saja.
- Beban Mental
Kalau Anda merasa karena pertemanan akan memuluskan langkah Anda melalui proses seleksi, sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena Anda punya beban mental untuk tidak mempermalukan teman yang mereferensikan Anda. Tidak hanya saat proses seleksi saja tetapi juga saat mulai bekerja. Kalau Anda membuat masalah ke depannya, tidak hanya Anda saja yang mendapat malu tetapi juga teman tersebut.
- Jangan Meminta Pengecualian
Jangan sekali-sekali memosisikan diri Anda lebih baik ketimbang calon lainnya. Sehingga Anda berhak diistimewakan. Anda tetap harus mengikuti proses seleksi seperti calon-calon lainnya. Anggap saja teman tersebut sebagai pembuka jalan. Selanjutnya semua tergantung Anda menjalani dan menyelesaikannya. Jangan tergantung dengan tersebut dengan menanyakan terus-menerus mengenai hasil wawancara. Bertindaklah profesional sehingga si teman tersebut pun akan semakin salut dengan sikap Anda yang tidak memanfaatkan perkenalan kalian.